Rabu, 17 Desember 2014

Siklus Akuntansi Dasar Secara Umum

Akuntansi adalah salah satu bidang Ilmu Ekonomi yang di dalamnya terkandung Ilmu-ilmu lain lain seperti matematika dan beberapa ilmu pendidikan lain. Adanya sebuah rasio atau alur khusus yang di sebut dengan nama siklus akuntansi.

Siklus akuntansi bisa juga di sebut sebagai alur pencatatan pembukuan, karena siklus ini seperti sebuah musim. Ada awal musim dan ada akhir musim kemudian awal lagi dan kemudian akhir lagi dan seterusnya.

Beberapa siklus akuntansi dasar yang sering di Sampaikan dalam semua buku akuntansi ada sebagai berikut :


1. Bukti Transaksi

Nota atau Kwitansi dalam akuntansi di sebut sebagai tanda bukti atau bukti transaksi. Inilah yang menjadi tahapan paling awal pencatatan sebuah kegiatan akuntansi. Dari nota-nota inilah semua jumlah pemasukan dan pengeluaran uang akan di ketahui. Apapun dalam kegiatan sebuah transaksi, baik itu struk, nota, bukti setoran, bukti penarikan, dan sebagainya adalah termasuk dalam bagian bukti transaksi.


2. Jurnal 

Jurnal adalah catatan tentang yang memisahkan antara Debet dan kredit (Pengeluaran dan Pemasukan). Jurnal inilah nantinya akan memberikan keterangan kepada kita tentang semua bukti transaksi. Semua transaksi akan terposting dalan jurnal ini.

Umumnya Perusahaan kecil seperti toko dan sebagainya menggunakan satu jurnal saja yang biasa di kenal dengan nama jurnal umum. Sedangkan dalam kelompok usaha besar, mereka menggunakan beberapa jurnal seperti :
  1. Jurnal Penerimaan Kas
  2. Jurnal Pengeluaran Kas
  3. Jurnal Pembelian
  4. Jurnal Penjualan 
  5. Jurnal Umum
Dalam kasus di atas, penggunaan jurnal-jurnal di atas lebih mudah di paham daripada menggunakan jurnal umum secara keseluruhan. Tetapi kelemahannya, kolom yang di gunakan sangat banyak berdasarkan jumlah perkiraan/pos keuangan yang di gunakan.


3. Buku Besar

Buku besar secara mutlak memberikan informasi jumlah keseluruhan transaksi secara penuh dalam satu siklus. Mulai dari tanggal, keterangan di debet atau di kredit serta nominal yang ada. Misalnya pada Buku Besar Kas, maka akan tampak semua transaksi keuangan yang melibatkan Perkiraan / Pos Kas. Yaitu yang mempengaruhi uang tunai secara langsung. Begitupun dengan Piutang dan Utang.

Dalam perusahaan skala besar biasanya menggunakan 1 Buku Besar dan di tambahkan dengan 2 buku besar pembantu yaitu :
  1. Buku Besar Pembantu Utang
  2. Buku Besar Pembantu Piutang
Biasanya kedua buku besar pembantu piutang tersebut akan memberikan informasi akurat tentang siapa dan jumlah nominal utang anda dan piutang anda.


4. Neraca Awal

Dalam satu Siklus akuntansi setelah melihat semua perkiraan dan telah di kelompokkan berdasarkan sifatnya (Aktiva - Fasiva) Maka akan di buatkan sebuah Neraca yang di kenal Neraca Awal, memberikan gambaran Informasi Posisi Neraca perusahaan anda secara umum. Necara Ini sudah bisa di jadikan sebagai bahan untuk membuat Laporan keuangan tetapi, masih ada beberapa kasus transaksi yang tidak tercatat dalam buku besar seperti penyusutan Inventaris atau penyusutan kendaraan.


5. Jurnal Penyesuaian

Jurnal penyesuaian biasanya berisi berbagai transaksi terlupakan, misalnya saja akumulasi peneyusutan kendaraan. Misalnya, waktu mobil di beli 100.000.000, sudah barabg tentu setelah setahun atau setelah siklus akuntasi berakhir harga mobil itu masih 100.000.000, tentu harganya susut. Mengecek berbagai persediaan yang ada dan sebagainya. Transaksi inilah kemudian di catat dalam buku besar kemudian menghasilkan sebuah neraca baru.


6. Neraca Lajur

Selanjutnya siklus akuntansi adalah neraca lajur, neraca ini memuat informasi neraca secara keseluruhan. Ada 4 Neraca yang di hasilkan dalam laporan ini yaitu :
  1. Neraca Awal (Point 4)
  2. Jurnal Penyesuaian (Neraca Penyesuaian)
  3. Neraca Setelah Di Sesuaikan
  4. Neraca Akhir
  5. Laporan Rugi Laba
  • Neraca Awal di isi sesuai dengan hasil poin 4
  • Neraca penyesuaian berisi jurnal penyesuaian (Harus di jurnal lebih dulu karena biasanya ada 2 transaksi perkiraan yang sama sehingga dalam neraca lajur jumlah totalnya yang di masukkan
  • Neraca setelah penyesuaian adalah hasil dari perhitungan setelah di sesuaikan dan di cocokkan dengan saldo buku besar masing-masing
  • Neraca akhir adalah neraca yang di kelompokkan kedalam Neraca dan memisang bagian laporan Rugi laba
  • Rugi laba berisi perkiraan yang mempengaruhi perhitungan rugi laba.

7.Jurnal penutup

Jurnal penutup adalah melakukan jurnal dan penutupan terhadap perkiraan-perkiraan yang mempengaruhi Laporan rugi laba seperti pendapatan, biaya dan sebagainya.


8. Laporan Keuangan

Laporan keuangan terbagi atas 5 laporan yaitu
  1. Neraca yang bersumber dari Neraca Lajur (Neraca Akhir)
  2. Laporan Rugi Laba berisi tentang Laporan Rugi atau untungnya usaha
  3. Laporan Perubahan Modal (Laporan Perubahan Modal akan menampilkan Modal Awal di tambah Keuntungan atau di kurangi bila terjadi kerugian dan akan menampilkan posisi modal Akhir)
  4. Arus Kas
  5. Catatan Atas Laporan Keuangan

9. Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik berisi tentang berbagai biaya yang mempengaruhi rugi laba yang saldonya di kembalikan karena masih ada sisa dalam biaya tersebut. Contohnya Beban Sewa di bayar di muka dan beban perlengkapan yang telah di tutup tetapi kenyataannya masih ada perlengkapan yang tersisa.

Dan terakhir adalah Rasio
Rasio merupakan sebuah hasil analisis yang di lakukan oleh bagian pengelola keuangan keuangan. Ada beberapa rumus dasar dan ketetapan dalam menentukan rasio, apa perusahaan tersebut dalam kondisi sehat atau butuh penyegaran. Inilah yang memberikan informasi tentang berbagai kemungkinan yang akan di hadapi oleh perusahaan kedepannya sehingga dapat di antisipasi lebih cepat kemungkinan tersebut.
Siklus akuntansi ini akan terus berulang tiap periode. Ada yang menentukan priode 6 bulan atau priode pertahun tergantung keputusan manajemen perusahaan. Semoga Artikel tentang siklus akuntansi ini bisa menjadi bahan masukan bagi sobat yang mendalami ilmu akuntansi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar